Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa |
Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa
Raja Al Hajjaj bin Yusuf yang di iringi para pengawalnya, suatu ketika melakukan perjalanan yang mengelilingi daerah kekuasaannya. Dalam perjalanannya itu, tibalah rombongan kerajaan tersebut di suatu tempat antara Makkah dan Madinah yang bermata air jernih dan segar. Ia lalu memerintahkan pengawalnya untuk mencarikan teman mengobrol dan sekaligus untuk teman makan dalam peristirahatannya itu.Kemudian pengawal itu pergi menyusuri tempat sekitar daerah itu untuk mencari orang yang di butuhkan tuannya itu. Ketika pengawal itu sampai di sebuah bukit, tampak seorang Baduy yang sedang tidur berselimutkan kain kumal. Pengawal itu membangunkannya ;
"Hai, bangun! Kamu di panggil Baginda Raja!"
Mendengarnya, tentu saja orang Baduy desa itu terheran-heran. Tapi akhirnya, karena desakan pengawal itu, si Baduy menurutinya. Ketika ia sampai di tenda Raja Al Hajjaj, dia di perintahkan mencuci tangan dan kakinya, hal itu semakin membuat si Baduy bingung tak mengerti.
"Ayo kau makan bersamaku," kata Raja Al Hajjaj, menyambut si Baduy itu.
Mendapat tawaran Raja, ternyata si Baduy itu menolaknya.
"Maaf, Baginda. Terima kasih atas undangan paduka. Tapi hamba telah menerima undangan dari sesuatu yang lebih baik di banding undangan dari paduka," kata Baduy itu.
"Kau telah menerima undangan dari seseorang? Siapakah dia?" tanya Raja Al Hajjaj merasa undangannya di remehkan.
"Allah. Dia (Allah) telah memanggilku untuk berpuasa, dan hari ini aku tengah menjalankan puasa, memenuhi undangan-Nya," jawab si Baduy.
"Tapi, apakah di bawah terik panasnya matahari seperti ini kau masih tetap berpuasa?" tanya Raja Al Hajjaj lagi.
"Ya! Bahkan meskipun menghadapi panas yang melebihi panasnya saat ini."
"Sudahlah, batalkan saja puasamu untuk hari ini saja. Besok kamu bisa berpuasa lagi." ujar Raja Al Hajjaj.
"Apakah Baginda bisa menjamin, bahwa besok hamba masih bisa hidup dan bisa melakukan puasa lagi? Bila baginda bisa menjaminnya, hamba akan berbuka puasa saat ini," kata si Baduy.
"Oh, tentu saja aku tak bisa menjaminnya. Mati hidup seseorang itu di luar kehendak kita."
"Jika Baginda tak bisa menjaminnya, kenapa Baginda minta kepada hamba untuk membatalkan sesuatu yang sudah pasti dan menjanjikan sesuatu yang di luar kehendak padaku," kata si Baduy.
"Kau akan menyesal jika tak mau memakan masakan yang lezat ini, hay Baduy." bujuk Raja Al Hajjaj.
"Kelezatan tidak terletak pada sebuah masakan. Kelezatan hanya di peroleh dari tubuh yang sehat wal afiat," jawab si Baduy.
Akhirnya Raja Al Hajjaj bin Yusuf sadar, dirinya merasa mendapat pelajaran. Orang Baduy yang di anggap bodoh berasal dari pedesaan yang terpencil ini, tercermin sifat-sifat yang agung dan mulia. Demikianlah kisah ini diriwayatkan oleh Alyafi'i dari Sa'id bin Arubah. Semoga cerita yang bisa saya tulis dalam postingan ini bisa bermanfaat dan juga bisa kita contoh untuk di jadikan pembelajaran hidup yang lebih baik lagi. Terima kassih sudah berkunjung.
Demikianlah tadi Cerita Islami yang berjudul Inilah Keteguhan Iman Seorang Baduy Desa yang bisa admin berikan dalam bentuk tulisan. Besar harapan admin semoga cerita islami ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi anda yang kemungkinan saat ini sedang membaca artikel ini, jadikan renungan dan motivasi untuk kita semua. Terima kasih. Untuk cerita Islami yang lebih seru dan sangat memotivasi banget sobat bisa baca sebelumnya yang terbaru berjudul Amalan Yang Sia Sia, Tiga Puluh Tahun Menangis.